Disakiti
kok justru minta maaf ? Tidak, aku tidak salah bilang. Memang itulah tujuanku
menulis ini. Memang terdengar aneh dan ganjil. Kita yang disakiti kok malah
kita yang minta maaf ? bagaimana ceritanya ? kesenengan dia yang menyakiti kita
dong! Eits. Sabar dulu ya.. simak penjelasannya berikut ini.
Lao Tzu
pernah bilang, “Siapa yang bisa mengendalikan orang lain dia adalah orang kuat.
Dan siapa yang bisa mengendalikan dirinya sendiri dia adalah orang hebat.” Dari
kutipan Lao Tzu, kita bisa menarik kesimpulan bahwa kekuatan memaafkan dan meminta
maaf adalah salah satu bentuk pengendalian tertinggi yang hanya dimiliki oeh
orang hebat. Lalu apa untungannya kalau kita minta maaf duluan ?
Keuntungan
pertama adalh ketika kita minta maaf kepada orang yang menyakiti kita,
sebenarnya kita sedang melatih diri menjadi orang-orang pilihan dimata Allah.
Kita berbeda dan kita spesial. Anggaplah semua perlakuan negatif orang lain ke
kita sebagai vitamin kehidupan. Semakin banyak kita bisa menenggak vitamin
kehidupan, semakin sehat dan berkualitaslah kehidupan kita, jangan pernah
ragukan balasan dari Allah, baik untuk kita maupun untuk orang yang menyakiti
kita. Jikalaupun balasannya tidak instan, makan itu merupakan investasi.
Semakin ditunggu dan dibiarkan dia akan berbunga dan berkembang jika kita bisa
menginvestasikan kebaikan, kita akan memetik 100 kebaikan. Bayangkan apa yang
terjadi ketika menginvestasikan keburukan ?
Keuntungan
kedua, persaudaraan yang kita miliki tetap kuat dan langgeng. Meminta maaf
bukan berarti tentang kuat dan lemah,benar dan salah, untung dan rugi. Meminta
maaf berarti kita menghargai nilai hubungan yang kita miliki lebih tinggi dari
ego kita. Mengalahkan ego adalah prestasi tertinggi yang dapat dimiliki
manusia, karena sangat sedikit orang yang memiliki ini. Coba perhatikan orang disekita
kita yang mempunyai kemampuan memendam yang besar. Setiap saat dia disakiti dia
akan memendam dan menyimpan dendam atasnya. Apa orang itu bahagia ? apa oran
gtersebut mempunyai banyak teman yang selalu setia mendampinginya ? apa dia
berkelimpahan rezeki, kasih sayang, dan prestasi ? sekali lagi, perhatikan dan
refleksikan ke dalam diri kita.
Keuntungan
ketiga, kita sekarang mempunyai kamus referensi tentang orang-orang yang dekat
dengan kita. Kita menjadi lebih mengenal mereka, dan dapat digunakan jika kita
ingin lebih lanjut membina hubungan yang
lain. Tidak cukup membina hungungan dengan hati, tetapi binalah hubungan
dengan hati-hati. Ketika kita terpeleset, jangan langsung bangun dan pergi,
tetapi pel dulu tempat yang licin tadi. Begitu pula ketika tersandung, jangan
langsung pergi, tetapi singkarkan dulu yang membuat kita tersandung tadi.
Artinya, ambil hikmahnya selalu ada hikmah disetiap kejadian yang kita temui.
Sekarang tinggal kita jeli atau tidak dalam memandangnya.
Datangi
orang tersebut dan minta maaflah, kamu akan merasakan suatu ” energi” yang luar
biasa merasuki dirimu. Sekali lagi, tidak cukup dalam hati, datangilah dan
lakukan.
No comments:
Post a Comment