Sunday, June 21, 2015

Meminta Maaf Ketika Disakiti

Disakiti kok justru minta maaf ? Tidak, aku tidak salah bilang. Memang itulah tujuanku menulis ini. Memang terdengar aneh dan ganjil. Kita yang disakiti kok malah kita yang minta maaf ? bagaimana ceritanya ? kesenengan dia yang menyakiti kita dong! Eits. Sabar dulu ya.. simak penjelasannya berikut ini.

Lao Tzu pernah bilang, “Siapa yang bisa mengendalikan orang lain dia adalah orang kuat. Dan siapa yang bisa mengendalikan dirinya sendiri dia adalah orang hebat.” Dari kutipan Lao Tzu, kita bisa menarik kesimpulan bahwa kekuatan memaafkan dan meminta maaf adalah salah satu bentuk pengendalian tertinggi yang hanya dimiliki oeh orang hebat. Lalu apa untungannya kalau kita minta maaf duluan ?

Keuntungan pertama adalh ketika kita minta maaf kepada orang yang menyakiti kita, sebenarnya kita sedang melatih diri menjadi orang-orang pilihan dimata Allah. Kita berbeda dan kita spesial. Anggaplah semua perlakuan negatif orang lain ke kita sebagai vitamin kehidupan. Semakin banyak kita bisa menenggak vitamin kehidupan, semakin sehat dan berkualitaslah kehidupan kita, jangan pernah ragukan balasan dari Allah, baik untuk kita maupun untuk orang yang menyakiti kita. Jikalaupun balasannya tidak instan, makan itu merupakan investasi. Semakin ditunggu dan dibiarkan dia akan berbunga dan berkembang jika kita bisa menginvestasikan kebaikan, kita akan memetik 100 kebaikan. Bayangkan apa yang terjadi ketika menginvestasikan keburukan ?

Keuntungan kedua, persaudaraan yang kita miliki tetap kuat dan langgeng. Meminta maaf bukan berarti tentang kuat dan lemah,benar dan salah, untung dan rugi. Meminta maaf berarti kita menghargai nilai hubungan yang kita miliki lebih tinggi dari ego kita. Mengalahkan ego adalah prestasi tertinggi yang dapat dimiliki manusia, karena sangat sedikit orang yang memiliki ini. Coba perhatikan orang disekita kita yang mempunyai kemampuan memendam yang besar. Setiap saat dia disakiti dia akan memendam dan menyimpan dendam atasnya. Apa orang itu bahagia ? apa oran gtersebut mempunyai banyak teman yang selalu setia mendampinginya ? apa dia berkelimpahan rezeki, kasih sayang, dan prestasi ? sekali lagi, perhatikan dan refleksikan ke dalam diri kita.

Keuntungan ketiga, kita sekarang mempunyai kamus referensi tentang orang-orang yang dekat dengan kita. Kita menjadi lebih mengenal mereka, dan dapat digunakan jika kita ingin lebih lanjut membina hubungan yang  lain. Tidak cukup membina hungungan dengan hati, tetapi binalah hubungan dengan hati-hati. Ketika kita terpeleset, jangan langsung bangun dan pergi, tetapi pel dulu tempat yang licin tadi. Begitu pula ketika tersandung, jangan langsung pergi, tetapi singkarkan dulu yang membuat kita tersandung tadi. Artinya, ambil hikmahnya selalu ada hikmah disetiap kejadian yang kita temui. Sekarang tinggal kita jeli atau tidak dalam memandangnya.


Datangi orang tersebut dan minta maaflah, kamu akan merasakan suatu ” energi” yang luar biasa merasuki dirimu. Sekali lagi, tidak cukup dalam hati, datangilah dan lakukan.

No comments:

Post a Comment