Saturday, March 8, 2014

Apakah kita adalah apa yang kita makan ?



       Makanan selalu menjadi kendaraan yang kuat dari transmisi dan tranformasi budaya.tanaman-tanaman dunia baru seperti jagung kacang-kacangan,dan ubi jalar misalnya,diperkenalkan ke Eropa olehpara penjajah dan kembali ke negara asalnya,dan dari sana mereka terus merevolusi praktik pertanian dan makanan di asia dan afrika.makanan eropa ,yang selama ribuan tahun bergantung pada tanaman lokal dan musiman,sekarang mencakup susunan makanan eksotis (tropis) yang membinggungkan seperti pisang dan mangga,sedangkan setiap jenis buah dan sayuran diharapkan akan tersedia dan terjangkau pada disetiap saat sepanjang tahun-apa pun biaya yang dikenakan untuk lingkungannya.

 

        Korporasi-korporasi makanan cepat saji raksasa barat,seperti McDonal’s dan Kentucky fried chicken,telah lama menjadi hantu bagi orang-orang yang anti glibalisasi.meskipun ada banyak bukti yang mendalam Big Mac dan sayap-sayap ayam goreng yang mengandung minyak tidak hanya bertanggung jawab atas homogenisasi menyedihkan dari makanan dunia tetapi juga terlibat daam penciptaan horor baru: ‘globesitas’.sebagai konsekuensi memburuknya kebiassan-kebiassan pangan global (lebih banyak daging,lemak,gula,dll),World Health Organization memproyeksikan pada tahun 2015 sekitar 700 juta orang dewasa diseluruh dunia akan mengalami obesitas,namun,dampak seharusnya dari raksasa-raksasa imperealisme budaya ini telah sering jauh dari apa yang dpat diprediksi,dan secara beragam mereka telah dihubungkan dengan munculnya berbagai pe;ayan sopan diMoskow,antrean di Hongkong,dan toilet umum yang lebih bersih diseluruh dunia.




No comments:

Post a Comment